Potensi Curah Hujan Yang Tinggi Terhadap
Pengembangan Pertanian di Wilayah Tropika
BAB 1.
PENDAHULUAN
Wilayah tropika merupakan wilayah bumi
yang berada disekitar khatulistiwa dengan batas 23,5 LU dan 23,5 LS. Daerah tropika mencakup
semua wilayah dibumi dimana matahari mencapai titik subsolar (titik tepat
diatas kepala setidaknya sekali selama tahun matahari). Wilayah tropika memiliki
beberapa karakteristik yang khas dibandingkan dengan wilayah lainnya. Salah
satunya yaitu memiliki curah hujan
lebih besar daripada wilayah lain di dunia. Curah hujan merupakan unsur
meteorologi yang mempunyai variasi tinggi dalam skala ruang dan waktu sehingga
paling sulit untuk diprediksi. Curah hujanpun memiliki potensi bagi pertanian
baik menguntungkan maupun merugikan. Oleh karena itu, karakteristik tersebut sangat berpengaruh terhadap pengembangan pertanian khususnya di wilayah tropika.
BAB 2. DATA
Gambar 1. Grafik perkiraan kebutuhan air untuk tanaman pangan
tahun 2004-2008 di Indonesia
Sumber : Badan
Pusat Statistik (2004).
BAB 3. PEMBAHASAN
Data tersebut menunjukkan perkiraan kebutuhan air terhadap tanaman
pangan pada tahun 2004-2008 di indonesia. Data ini mengambil contoh dari negara
indonesia yang merupakan salah satu negara yang berada di wilayah tropika. Dari
data tersebut dapat dilihat bahwa kebutuhan tanaman terhadap air dari tahun
ke-tahun semakin meningkat meskipun beberapa dari tanaman mengalami penurunan
pada tahun tertentu. Tanaman yang dijadikan parameter disini yaitu antara lain
tanaman padi, jagung, dan ubi kayu. Kebutuhan air sekitar tahun 2004 hingga
2006 terlihat hampir sama sekitar 110 juta m3 ,
namun pada tahun-tahun selanjutnya mengalami peningkatan.
Pada tanaman padi, terlihat jelas bahwa perkiraan kebutuhannya terhadap
air sangat banyak dibandingkan dengan tanaman lainnya seperti jagung, dan ubi
kayu. Meskipun hanya pada tahun 2005 kebutuhan tanaman padi akan air menurun
sekitar 0,1 juta m3 namun
itu tidak banyak berpengaruh terhadap tahun-tahun selanjutnya. Sedangkan pada
tanaman jagung kebutuhan akan air tidak sebanyak yang dibutuhkan oleh tanaman
padi. Terlihat bahwa setiap tahun terjadi peningkatan kebutuhan air pada
tanaman jagung meskipun hanya pada tahun 2006 terjadi penurunan sekitar 1,38
juta m3. Dan untuk tanaman ubi kayu lebih banyak membutuhkan
air dibandingkan tanaman jagung. Peningkatannya cenderung stabil sekitar 19
juta m3 tiap
tahunnya.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan tanaman
terhadap air dari tahun ke-tahun di Indonesia terjadi peningkatan. Sehingga
dengan karakteristik curah hujan yang tinggi dapat memberikan keuntungan bagi
wilayah tropika sendiri terhadap kebutuhan tanamannya akan air seperti halnya
di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa di wilayah tropika jenis
tanamannya sangat beragam dan beragam pula kebutuhannya akan air. Dengan
begitu, terdapat tambahan suplai air dari hujan selain yang sudah tersedia dari
sungai, bendungan, waduk, atau yang lainnya. Potensi tersebut memberikan
peluang juga bagi para petani yang menggarap lahan tadah hujan. Mereka tidak
perlu susah-susah untuk mencari saluran irigasi untuk mengairi lahan mereka dan
dapat memiliki cadangan air jika waktu kemarau tiba.
Selain memiliki potensi yang menguntungkan, curah hujan juga dapat
memberikan kerugian bagi bidang pertanian. Dampak
langsung dari curah hujan ada yang dirasakan seketika, dan ada yang dirasakan.secara.lambat. Dampak langsung
seketika, misalnya curah hujan yang lebat atau terus menerus dapat menimbulkan
tanah longsor saat itu, angin kencang menimbulkan kerusakan batang tanaman, dapat
menggangu bahkan merusak pada saat pembunggaan pada tanaman. Sedangkan dampak
yang dirasakan lambat yaitu kadar cuaca yang baru dirasakan setelah
berkali-kali terjadi misalnya tanah menjadi lembap setelah beberapa hari turun
hujan, tanah menjadi kering setelah beberapa hari hujan berkurang. Curah hujan
yang tinggi juga dapat meningkatkan berkembangnya populasi serangga sebagai
hama yang dapat merusak tanaman. Curah hujan yang tinggi secara terus-menerus
dapat menyebabkan pelindihan pada tanah khususnya pada daerah yang berlereng.
Hal ini menyebabkan tanah yang subur sedikit demi sedikit akan tergerus
sehingga lama kelamaan tanah yang subur akan hilang. Oleh karena itu, potensi
curah hujan sangat berpengaruh terhadap pertanian khususnya di wilayah tropika.
BAB 4. PENUTUP
Salah satu karakteristik dari wilayah tropika yaitu curah hujan lebih
besar dibandingkan wilayah lain di dunia. Curah hujan yang tinggi memiliki
potensi baik menguntungkan maupun merugikan bagi pengembangan pertanian di
wilayah tropika.
DAFTAR PUSTAKA
Badan
Pusat Statistik. 2004. Kebutuhan Tanaman
Terhadap Air. Jakarta : Badan Pusat Statistik Indonesia.
Cahyono,
Agus. 2011. Kajian Dampak Variabilitas Curah Hujan Terhadap Produktivitas Padi
Sawah Tadah Hujan di Kabupaten Magelang. Jurnal
Curah Hujan, 1(1) : 2-4.
Lakitan,
Benyamin. 2009. Pengaruh Curah Hujan bagi Tanaman. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Pranasari,
Rizka, dkk. 2012. Karakteristik Ekosistem wilayah tropika. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.
Makasih ka membantu sekali. tapi mau tanya ka dari tulisan di atas yang mana sumber y yang dari ini, yang mana juga sumber y yang dari itu ? kala bisa mohon di jawab ka
BalasHapus