Langsung ke konten utama

MITOKONDRIA

Mitokondria adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat respirasi sel makhluk hidup. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran atau membran rangkap, yaitu membran luar dan membran dalam. Membrane luar permukaannya halus dan membran dalam berlekuk-lekuk. Pelekukan ini disebut Krista. Pada bagian Krista terdapat enzim untuk fosforilasi oksidatif dan system transport elektron, sedangkan enzim untuk siklus kerbs dan asam lemak terdapat dalam ruang matriks. Matriks mitokondria merupakan campuran kompleks enzim yang penting untuk sintesis molekul ATP, ribosom mitokondria, DNA mitokondria. Matriks ini mengisi bagian dalam mitokondria dalam bentuk cairan yang banyak mengandung enzim.

Gambar 1. Sel Mitokondria (Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Animal_mitochondrion_diagram_id.svg) 

Pada mitokondria terjadi 3 proses penting diantaranya yaitu derkaboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan transport elektron. Proses-proses ini merupakan bagian dari respirasi aerob. Proses respirasi aerob mengubah glukosa dalam sari makanan menjadi energi kimia dalam bentuk ATP. Berikut gambaran dari proses respirasi aerob yang terjadi di mitokondria :

Gambar 2. Proses respirasi aerob di dalam mitokondria



Berdasarkan gambar tersebut, proses respirasi aerob di mitokondria berawal dari pembentukan Asetil Co-A atau dekarboksilasi oksidatif, kemudian dilanjutkan dengan proses siklus Krebs dan yang terakhir yaitu siatem transport elektron. Berikut penjelasan dari masing-masing proses respirasi aerob di dalam mitokondria diantaranya yaitu :

1.   Dekarboksilasi Oksidatif

Dekarboksilasi oksidatif atau yang dikenal dengan pembentukan Asetil Co-A merupakan tahapan dimana asam piruvat yang berasal dari proses glikolisis dirubah menjadi Asetil Co-A dengan menghasilkan NADH dan melepaskan CO2. Reaksi dekarboksilasi oksidatif sebagai berikut:



Setelah asam piruvat memasuki mitokondria, asam piruvat dehidrogenase dengan melepaskan karbon dioksida. Pada proses ini juga, terjadi reduksi pada NADH+ menjadi NADH dengan mengambil H+ yang dilepaskan oleh asam piruvat. Asetyl group akan berikatan dengan koenzim A, sehingga terbentuklah Asetil Koenzim A (Asetil Co-A)

 

2.   Siklus Krebs

Siklus Krebs merupakan tahapan terakhir dalam proses metabolism energi dari glukosa. Siklus Krebs berfungsi menghasilkan energy dan berbagai senyawa antara yang akan dipakai untuk sintetis senyawa lainnya. Dari 2 Asetil Co-A yang masuk siklus akan menghasilkan 4CO2, ATP, 6 NADH dan 2FADH2. Skema siklus Krebs sebagai berikut :



Gambar 3. Siklus Krebs

 

3.   Sistem Transpor Elektron

Sistem transport elektron  juga dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif. Di dalam proses ini, NADH dan FADH2 yang mengandung elektron akan melepaskan elektron tersebut ke dalam akseptor utama yaitu oksigen. Pada akhir dari proses ini, akan terhasil 3 molekul ATP dari 1 molekul NADH dan 2 molekul ATP dihasilkan dari 1 molekul FADH2. Berikut gambaran sistem transport elektron di dalam mitokondria :

Gambar 4. Sistem transport elektron (Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Electron_transport_chain)

 



Sumber :

Setyoadi, Sus. 2004. Anatomi tumbuhan. Malang : Universitas Negeri Malang.

Lakitan, Benyamin.2012. Dasar-dasar fisiologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Grafindo Persada

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cobweb Theory

Teori Analisis Cobweb (sarang laba-laba) Teori analisis cobweb menjelaskan tentang siklus harga produk pertanian yang menunjukkan fluktuasi tertentu dari musim ke musim. Penyebab dari fluktuasi tersebut yaitu adanya reaksi yang terlambat dari pihak produsen terhadap harga. Berikut kurva dari teori analisis cobweb :   Sumber : Budiono (1999) Kurva diatas menggambarkan teori cobweb (sarang laba-laba) pada kondisi permintaan yang lebih elastis dibandingkan penawaran. Misalnya pada musim 1 jumlah produk yang dihasilkan (di panen) sebanyak Q1. Dengan kurva permintaan D, maka harga yang terjadi di pasar pada musim ke 1 adalah P1. Barang-barang atau segala sesuatu dari hasil pertanian merupakan barang non durabel (tidak tahan lama) sehingga dengan jumlah produk sebanyak Q1 tadi harus terjual habis pada musim itu juga dengan harga P1. Selanjutnya, atas dasar harga yang berlaku tersebut produsen merencanakan produksinya un

Pembuatan Media Untuk Mikroba

Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya. Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan mikroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Maftuhah dkk, 2014). Media untuk pertumbuhan mikroba ada beberapa macam diantaranya yaitu media Tauge Sukrose Agar (TSA), Potato Sukrose Agar (PSA) dan Nutrient Agar (NA). Setiap jenis media memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Fungsi media Tauge Sukrose Agar (TSA) yaitu untuk menumbuhkan zees, jamur (khamir dan kapang). Berdasarkan fungsinya,

METAMORFOSIS SERANGGA

METAMORFOSIS ATAU SIKLUS HIDUP SERANGGA 1.     Capung ( Anisoptera ), Ordo Odonata Ciri-ciri penting ordo ini menurut Purnomo dan Haryadi (2007) adalah aquatic nymphs (naiad), tubuh imago serangga berbentuk memanjang, mempunyai dua pasang sayap yang berukuran sama, pada umumnya berwarna terang atau metalik dan berada didkat air. Perkembangbiakan capung termasuk metamorfosis tidak sempurna. Siklus hidup capung mengalami 3 tahapan yaitu telur, nimfa dan imago. a.     Fase telur : telur capung diselimuti dengan lendir sehingga terasa sangat licin saat dipegang. Telur   yang   menetas   akan   berkembang   dan   hidup   di   wilayah   dasar perairan. Larva   tersebut   bernafas   dengan   menggunakan   insang   internal. Meski   demikian,   larva   tersebut   bisa   hidup   di   daratan   dengan   durasi berjam-jam.   Telur tersebut akan berubah menjadi larva yang disebut naiad,   setelah dua hari sampai satu minggu kemudian bertransformasi menjadi nimfa. Perubahan yang me