Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Pembuatan Media Untuk Mikroba

Media biakan adalah media steril yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya. Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan mikroorganisme harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut berupa garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks lainnya (Maftuhah dkk, 2014). Media untuk pertumbuhan mikroba ada beberapa macam diantaranya yaitu media Tauge Sukrose Agar (TSA), Potato Sukrose Agar (PSA) dan Nutrient Agar (NA). Setiap jenis media memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Fungsi media Tauge Sukrose Agar (TSA) yaitu untuk menumbuhkan zees, jamur (khamir dan kapang). Berdasarkan fungsinya,

Inovasi Pengendalian Walang Sangit

Kombinasi Perangkap Bangkai Ketam (Yuyu) dengan Ekstrak Daun Sirsak ( Annona muricata ) Untuk Mengendalikan Hama Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius ) Pada Tanaman Padi. BAB 1. PENDAHULUAN Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius ) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman padi sawah. Hama ini umumnya menyerang tanaman padi pada fase pemasakan dengan cara menghisap cairan bulir padi yang sedang mengisi sehingga menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau pengisiannya tidak sempurna. Potensi kehilangan hasil akibat walang sangit yang mencapai 50% menjadikan hama ini menjadi sangat penting untuk dikendalikan. Pengendalian walang sangit dengan insektisida secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia serta lingkungan pada umumnya. Adapun pengendalian walang sangit lainnya dapat dilakukan   dengan kultur   teknis,   mekanik   fisik   (dengan   alat   perangkap   lampu,   perekat),   kimiawi dengan   bahan   penarik   atau   atraktan. Pem

Mekanisme Masuknya Residu Kimia pada Produk Pertanian

Berdasarkan aplikasinya, mekanisme masuknya residu kimia pada produk pertanian khususnya tanaman hortikultura dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1.     Secara kontak Aplikasi bahan-bahan kimia seperti pestisida secara kontak akan meninggalkan residu pada kulit atau permukaan produk pertanian seperti buah dan sayuran. Residu tersebut terakumulasi sedikit-demi sedikit pada permukaan produk pertanian yang tergantung dari frekuansi penyemprotan pestisida. Semakin sering melakukan penyemprotan pestisida pada tanaman maka residu yang terdapat pada produk pertanian semakin banyak. Hal tersebut juga berlaku pada pasca panen dimana produk pertanian juga banyak yang diaplikasikan pestisida agar menghindari serangan dari hama gudang. Buah dan sayuran yang memiliki kulit yang tipis seperti apel, tomat, dan wortel yang terdapat akumulasi residu kimia sangat rentan menyebabkan keracunan pada manusia dibandingkan pada buah yang berkulit tebal seperti jeruk, nangka, dan lain-lain. Hal tersebut di

Peran Nitrat dalam Pencemaran Lingkungan

Kegiatan pertanian tidak pernah lepas dari aktivitas pemupukan. Pupuk yang sering digunakan oleh petani yaitu pupuk Urea, NPK, dan ZA. Ketiga jenis pupuk tersebut mengandung unsur nitrogen. Unsur nitrogen sendiri merupakan unsur essensial yang dibutuhkan oleh tanaman. Nitrogen memiliki peran yang penting bagi tanaman diantaranya yaitu untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman (daun, batang dan akar), pembentukan klorofil, membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik. Menurut Jana dkk (2014), p encemaran oleh pupuk nitrogen dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air. Nitrat (NO 3- ) merupakan ion anorganik alami yang merupakan bagian dari siklus nitrogen. Nitrat adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat sangat mudah larut dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna senyawa nitrogen di perairan. Nitrifikasi yang merupakan proses oksid