Media biakan adalah media steril yang digunakan
untuk menumbuhkan mikroorganisme. Media biakan terdiri dari garam organik,
sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh (ZPT). Selain itu dapat
pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik dan senyawa kompleks
lainnya. Media biakan yang mampu mendukung optimalisasi pertumbuhan mikroorganisme
harus dapat memenuhi persyaratan nutrisi bagi mikroorganisme. unsur tersebut
berupa garam organik, sumber energi (karbon), vitamin dan zat pengatur tumbuh
(ZPT). Selain itu dapat pula ditambahkan komponen lain seperti senyawa organik
dan senyawa kompleks lainnya (Maftuhah dkk, 2014).
Media
untuk pertumbuhan mikroba ada beberapa macam diantaranya yaitu media Tauge
Sukrose Agar (TSA), Potato Sukrose Agar (PSA) dan Nutrient Agar (NA). Setiap
jenis media memiliki fungsi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya.
Fungsi media Tauge Sukrose Agar (TSA) yaitu untuk menumbuhkan zees, jamur (khamir
dan kapang). Berdasarkan fungsinya, media TSA termasuk media penguji (assay medium) karena dapat digunakan untuk pengujian vitamin, asam-asam
amino, dan lain-lain. Melalui medium ini dapat diamati bentuk-bentuk koloni dan
bentuk pertumbuhan jamur. Fungsi media Potato Sukrose Agar (PSA) pada umumnya yaitu untuk menumbuhkan jamur,
akan tetapi media PSA sebenarnya dapat pula digunakan untuk menumbuhkan
bakteri. Adapun media Nutrient Agar (NA) khusus digunakan untuk menumbuhkan
bakteri.
Pembuatan
media Tauge Sukrose Agar (TSA) melalui beberapa langkah, diantaranya yaitu: Langkah pertama dalam pembuatan media TSA yaitu
menyiapkan tauge dan membersihkannya dari kotoran. Langkah selanjutnya yaitu
menimbang tauge sebanyak 200 gram dan menyiapkan aquadest sebanyak 1 liter.
Tauge yang telah ditimbang lalu dimasukkan dalam beaker glass dan menambahkannya aquadest sebanyak 750 ml,
selanjutnya direbus hingga 15 menit. Langkah berikutnya yaitu menyaring tauge
yang telah direbus dan mengambil filtratnya. Setelah itu, menambahkan aquadest
hingga volumenya mencapai 1 liter. Selanjutnya yaitu menambahkan sukrose
sebanyak 80 gram dan mengaduknya sampai homogen, lalu menambahkan pula agar
sebanyak 18 gram dalam keadaan panas dan mengaduknya sampai homogen. Sebelum
dimasukkan media dalam tabung reaksi, terlebih dahulu diukur pH-nya menggunakan
kertas lakmus. Media yang sesuai memiliki pH antara 5,5-6,0. Setelah diukur
pH-nya, media dimasukkan dalam tabung reaksi. Media yang dibuat ada dua macam
yaitu medium tegak dan medium miring. Jumlah media pada medium tegak yaitu 10
ml, sedangkan pada medium miring yaitu 5 ml. Langkah terakhir yaitu
mensterilkannya dalam autoclaf. Hal ini dilakukan agar media yang telah dibuat
tidak mengalami kontaminasi.
Pembuatan media Potato Sukrose Agar (PSA) hampir
sama dengan pembuatan media TSA. Hanya saja yang membedakannya yaitu terletak
pada bahan atau komposisi utamanya. Jika pada media TSA menggunakan tauge maka
pada pembuatan media PSA menggunakan kentang.
Langkah awal dalam pembuatan PSA adalah menyiapkan kentang, mengupas
kulitnya, memotong-motong kentang seukuran dadu dan mencucinya hingga bersih. Langkah
selanjutnya yaitu menimbang kentang sebanyak 200 gram dan menyiapkan aquadest
sebanyak 1 liter. Kentang yang telah ditimbang tersebut lalu dimasukkan dalam beaker glass dan menambahkannya aquadest
sebanyak 750 ml, selanjutnya direbus hingga 15 menit. Langkah berikutnya yaitu
menyaring tauge yang telah direbus dan mengambil filtratnya. Setelah itu,
menambahkan aquadest hingga volumenya mencapai 1 liter. Selanjutnya yaitu
menambahkan sukrose sebanyak 80 gram dan mengaduknya sampai homogen, lalu
menambahkan pula agar sebanyak 18 gram dalam keadaan panas dan mengaduknya
sampai homogen. Sebelum dimasukkan media dalam tabung reaksi, terlebih dahulu
diukur pH-nya menggunakan kertas lakmus. Media yang sesuai memiliki pH antara
5,5-6,0. Setelah diukur pH-nya, media dimasukkan dalam tabung reaksi. Media
yang dibuat sama halnya dengan media TSA yaitu ada dua macam diantaranya adalah
medium tegak dan medium miring. Jumlah media pada medium tegak yaitu 10 ml,
sedangkan pada medium miring yaitu 5 ml. Langkah terakhir yaitu mensterilkan
media PSA dalam autoclaf.
Adapun pembuatan medium Nutrien Agar (NA) menggunakan
bahan utama ekstrak daging 5 g, peptom 3 g dan agar 3 g. Pada awal pengamatan
medium Nutrien Agar, sebelum proses sterilisasi berwarna kuning, setelah
sterilisasi warna medium menjadi agak coklat. Pada pembuatan medium NA ini ditambahkan
pepton agar mikroba cepat tumbuh, karena mengandung banyak N2. Agar yang
digunakan dalam proses ini untuk mengentalkan medium sama halnya dengan yang
digunakan pada medium PDA yang juga berperan sebagai media tumbuh yang ideal
bagi mikroba (Soeryowinoto dan Soeryowinarto, 2007).
Media penumbuhan mikroba merupakan substrat yang
kaya akan nutrien yang selanjutnya digunakan untuk membiakkan mikrobia. Setiap
bahan atau komposisi dari masing-masing media untuk pertumbuhan mikroba
memiliki fungsi tertentu. Bahan dari media Tauge Sukrose Agar (TSA) diantaranya yaitu ekstrak tauge, sukrosa, agar, dan
aquadest. Fungsi bahan yang digunakan pada media TSA yaitu antara lain ekstrak tauge
digunakan sebagai sumber energi, mineral, vitamin, dan nitrogen organik bagi
mikroba, sukrosa digunakan sebagai sumber karbon organik, karbohidrat dan
energi, agar digunakan untuk memadatkan medium TSA karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandungkarbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah
diuraikan oleh mikroorganisme dan aquadest digunakan sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2.
Selanjutnya
media Potato Sukrose Agar (PSA), bahan medianya
terdiri dari ekstrak kentang, sukrose, agar dan aquadest. Fungsi bahan yang digunakan pada media TSA yaitu
antara lain ekstrak kentang digunakan sebagai sumber karbohidrat, vitamin B,
nitrogen organik dan senyawa karbon, sukrose digunakan sebagai sumber gula dan
energi, agar digunakan untuk memadatkan medium PSA, dan aquadest digunakan
untuk melarutkan bahan lainnya yaitu agar, sukrose, dan kentang. Adapun bahan
dari media Nutrient Agar (NA) diantaranya yaitu ekstrak daging,
pepton, agar dan aquadest. Fungsi
bahan yang digunakan pada media NA yaitu antara lain ekstrak daging digunakan
sebagai sumber lemak dan protein, pepton digunakan sebagai sumber utama
nitrogen organik dan sumber nutrisi, agar digunakan untuk memadatkan medium NA,
dan aquadest digunakan ntuk melarutkan agar, pepton, dan daging.
Daftar Pustaka
Fitri, A., A. Wiranto, N. Hawaidah, D.F.
Lestari, A. Nurhidayati, dan I. Jut. 2013. Peralatan, Sterilisasi dan Media
Pertumbuhan Mikroba. Biologi, 2(1):
1-7.
Handayani, E., S. Samudin, dan Z. Basri.
2013. Pertumbuhan Eksplan Buah Naga (Hylocereus
undatus) Pada Posisi Tanam dan Komposisi Media Berbeda Secara In Vitro. Agrotekbis, 1(1): 1-5.
Maftuhah, A. Winaya, dan A. Zainudin.
2014. Analisis Biologi Molekuler.
Yogyakarta : Deepublish.
Rakhmawati, A. 2012. Penyiapan Media Mikroorganisme.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Press.
Safrida, Y.D., C. Yulvizar, dan C.N.
Devira. 2012. Isolasi dan karakterisasi bakteri berpotensi probiotik pada ikan
kembung (Rastrelliger sp.). Depik, 1(3): 200-203.
Soeryowinoto, S.M. dan M. Soeryowinarto.
2007. Perbanyakan Vegetatif pada Anggrek.
Yogyakarta : Kanisius.
Komentar
Posting Komentar